7 Bencana Alam Terbesar Di Indonesia Sepanjang Sejarah
Last Updated on Friday, 18 July 2014 03:41Written by BPBD Friday, 18 July 2014 03:27
7. Tsunami Ende, Flores-Nusa Tenggara Timur, 12 Disember 1992.
Letak geografis Indonesia pada posisi pertemuan 4 lempeng tektonik, merupakan wilayah yang rawan bencana. Di bawah ini adalah 7 bencana alam besar yang pernah terjadi di Indonesia yang menimbulkan kerusakan ataupun korban jiwa cukup besar, yang bisa kita ambil pelajaran..
6. Gunung Kelud (Kediri Jawa Timur), meletus 19 Mei 1919
.
Korban 5.115 orang. Letusan tahun 1919 merupakan bencana terbesar yang dihasilkan oleh aktivitas gunung Kelut pada abad ke 20, yang mengakibatkan sekitar 5160 orang meninggal. Letusan terjadi pada tengah malam antara tanggal 19 dan 20 Mei 1919 yang ditandai dengan suara dentuman amat keras bahkan terdengar sampai di Kalimantan. Hujan abu menyebar akibat tiupan angin terutama ke arah timur. Di Bali hujan abu terjadi pada tanggal 21 Mei 1919. Dari perhitungan endapan abu dapat ditaksir bahwa sekitar 284 juta m3 abu terlemparkan, jumlah ini setara dengan sekitar 100 juta m3 batuan andesit. Secara keseluruhan diperkirakan 190 juta m3material telah keluar dari perut gunung Kelud.
5. Gempa Bumi Sumatera Barat 2009
Gempa ini terjadi dengan kekuatan 7,6 SR di lepas pantai Sumatera Barat, pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Bara. Menurut data Satkorlak PB, banyaknya 6.234 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten diSumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
5. Gempa Bumi Sumatera Barat 2009
Gempa initerjadi dengan kekuatan 7,6 SR di lepas pantai Sumatera Barat, pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Bara.
Menurut data Satkorlak PB, banyaknya 6.234 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten diSumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
orang Gempa mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada SR. Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta. Dalam hal korban jiwa, gempa pagi hari yang "membangunkan" warga Yogyakarta dan sekitarnya itu menewaskan lebih dari 5.700 orang, melukai puluhan ribu orang dan menghancurkan ratusan ribu rumah. Karena masih tergolong pagi hari, gempa ini membuat banyak orang terperangkap di dalam rumah khususnya anak-anak dan orang tua. Tak heran jika mayoritas korban merupakan orang yang berusia lanjut dan anak-anak yang kemungkinan tidak sempat menyelamatkan diri ketika gempa belangsung. Berdasarkan informasi data terbaru yang diterima dari Yogyakarta Media Center pada tanggal 7 Juni 2006, jumlah korban mencapai 5.716 orang tewas dan 37.927 orang luka-luka.
3. Tsunami Gunung Krakatau (letaknya di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra) meletus, 26 Agustus 1883
. Korban 36.417 orang Bayangkan apa yang terjadi 129 tahun lalu, ketika Gunung Krakatau meletus tepatnya pada tanggal 26 Agustus 1883. Daya ledaknya saja diperkirakan 30.000 kali lipat bom atom Nagasaki dan Hiroshima di Jepang. Suara letusannya terdengar hingga Australia (Alice Spring) dan bahkan Afrika (Pulau Rogrigues) sejauh 4.653 km. Dan korban jiwa mencapai lebih dari 36.000 jiwa. Ledakan ini menimbulkan gelombang setinggi 40 meter, gempa bumi dan menimbulkan tsunami hingga mencapai Hawaii. Menghancurkan 195 desa-desa di sepanjang Merak hingga Karawang, Ujung Kulon hingga Sumatera bagian selatan. Atmosfer dipenuhi dengan debu vulkanik. Dunia sempat mengalami kegelapan selama dua hari. Matahari meredup selama setahun ke depan. Perubahan iklim global sedang terjadi.
2. Gunung Tambora (atau Tomboro) di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) meletus, tahun 1815
. Korban 92.000 orang Pada tahun 1812, gunung Tambora menjadi lebih aktif, dengan puncak letusannya terjadi pada bulan April 1815. Besar letusan ini masuk ke dalam skala tujuh VEI (Indeks Letusan Gunung Internasional), dengan jumlah semburan tefrit sebesar 1.6 × 1011 meter kubik. Letusan ketiga ini mempengaruhi iklim global dalam waktu yang lama. Aktivitas Tambora setelah letusan tersebut baru berhenti pada tanggal 15 Juli 1815. Akibat letusan Tambora antara lain Tsunami besar menyerang pantai beberapa pulau di Indonesia pada tanggal 10 April 1815 dengan ketinggian diatas 4 m. Tinggi asap letusan mencapai ketinggian lebih dari 43 km. Karena daya tarik grafitasi yang ringan di angkasa, abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia. Debu Tambora menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun dan turun melalui angin dan hujan kembali ke Bumi Letusan gunung Tambora berakibat luar biasa. Gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Hujan tanpa henti selama delapan minggu memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris dan Eropa. Kelaparan melumpuhkan di Inggris.Kegelapan menyelimuti Bumi. Tambora juga jadi salah satu pemicu kerusuhan di Perancis yang warganya kekuarangan makanan. Juga mengubah sejarah saat Napoleon kalah akibat musim dingin berkepanjangan dan kelaparan pada 1815 di Waterloo.
1. Tsunami 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/08/27/129-tahun-meletusnya-gunung-krakatau-26-agustus-1883-26-agustus-2012-488438.html http://www.scribd.com/doc/45658843/Bencana-Terbesar-yg-pernah-terjadi-di-Indonesia-dan-Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar