Minggu, 15 Maret 2015

3 Legenda Cinta di Tempat Wisata Indonesia

Mengunjungi tempat-tempat wisata di mana pun itu kita pasti ingin tahu sejarah dan asal-usulnya. Apalagi kalau tempat-tempat tersebut disertai kisah cinta yang menarik, meskipun itu hanya didasarkan mitos/legenda. Di Indonesia, tema-tema cinta dan tragis turut mewarnai beberapa tempat wisata dan bersejarah di Indonesia. Seperti halnya di tempat-tempat di bawah ini:
1. Candi Prambanan
Legendanya:
Pangeran Bandung Bondowoso jatuh cinta pada Roro Jonggrang, seorang putri nan cantik jelita, dan ingin meminangnya. Namun, cintanya bertepuk sebelah tangan dan untuk menolak lamarannya, Roro Jonggrang membuat syarat membuatkan 1000 candi dalam semalam sebelum matahari terbit. Dengan bantuan para jin, Bandung Bondowoso mampu membangunnya dengan cepat. Untuk menggagalkannya, sang putri membakar jerami dan memukul lesung (alat penumbuk padi tradisional di Jawa) agar terlihat seolah sudah fajar. Para jin pun pergi meskipun hanya tinggal satu candi yang perlu dibangun.  Mengetahui kecurangan Roro Jonggrang, sang pangeran mengutuknya menjadi arca di candi ke-1000.
Temukan arca Roro Jonggrang:
Arca tersebut bisa Anda temukan di salah satu dari tiga candi utama di Candi Prambanan, tepatnya di  ruang Siwa. Candi Prambanan sendiri merupakan sebuah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, yang berlokasi 17 km dari Jogjakarta. Candi ini dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Wangsa Sanjaya. Kemegahan bangunan ini menjadikannya sebagai situs warisan dunia pada 1991 bersama dengan Candi Borobudur oleh UNESCO.
Tips: Telusurilah keindahan relief-relief dan kisah-kisah yang terlihat pada dinding-dinding Candi Prambanan, seperti kisah Ramayana. Kisah ini juga bisa Anda saksikan secara langsung lewat pementasan Sendratari Ramayana. Ini adalah sebuah seni pertunjukan yang menyatukan ragam kesenian tari, drama, dan musik dan dipentaskan dengan pemandangan latar belakang Candi Prambanan yang megah.
2. Baturaden
Legendanya:
Nama Baturaden berasal dari dua kata Jawa yang berlawanan: Batur (pembantu) dan Raden (bangsawan). Kisahnya, seorang putri bangsawan jatuh cinta kepada seorang pembantu bernama Suta. Namun cintanya tak disetujui oleh ayahnya sang putri sehingga keduanya kawin lari. Mereka akhirnya menemukan sebuah tempat seindah dan semerbak cinta mereka. Itulah Baturaden.
Temukan Baturaden:
Baturaden berlokasi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tepatnya di lereng Gunung Slamet. Baturaden memiliki suhu udara yang menyejukkan serta pemandangan pegunungan yang cantik alami. Di kawasan tersebut, Anda bisa temukan banyak aktivitas, seperti mengunjungi kebun raya, kebun binatang, hingga melakukan jungle trekking, water sliding, dan pemandian air panas.
Tips: Jika ingin mandi air panas, kunjungilah Pancuran Telu dan Pancuran Pitu. Anda bisa berendam di tengah-tengah panorama pegunungan. Air belerangnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan suhunya mencapai 60 hingga 70 derajat Celsius.
3. Pantai Karang Nini
Legendanya:
Kisah cinta terakhir ini berpusat pada sepasang suami istri lanjut usia: Aki Ambu Kolot dan Nini Arga Piara. Aki Ambu Kolot adalah seorang nelayan dan setiap pagi Nini Arga Piara mengantarnya ke pantai dan sorenya menjemputnya di tepi pantai. Namun, suatu hari Aki Ambu Kolot tak kunjung pulang. Dengan setia, Nini Arga Piara terus duduk di tepi pantai mengharapkan kedatangan suami tercintanya. Nini Arga Piara berdoa agar ia dapat dipertemukan dengan pasangan jiwanya. Muncullah sebuah karang (yang kini disebut sebagai Balekambang) sebagai wujud suaminya. Karena ingin selamanya bersama, ia pun berdoa kembali dan berubahlah Nini Arga Piara menjadi sebuah batu karang yang hingga sekarang masih kokoh dan setia menghadap Balekambang.
Temukan wujud cinta abadi sang Nini:
Pantai Karang Nini merupakan kawasan wisata perpaduan antara hutan dan pantai yang terletak di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, sekitar 10 km sebelum Pantai Pangandaran. Pemandangan pantai ini dihiasi oleh hamparan hutan jati dan mangrove yang masih alami serta batu-batu karang, termasuk sebuah karang yang bentuknya menyerupai seorang nenek yang sedang duduk.
Tips: Di sana, Anda juga bisa temukan Terowongan Wilhelmina, sebuah terowongan kereta api terpanjang di Indonesia yang dibangun oleh  perusahaan kereta api Staats Spoorwegen pada 1914. Sayangnya, terowongan tersebut terakhir beroperasi pada tahun 1981.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar